TAHUN 2013 EKONOMI RIAU CERAH, MASYARAKAT PEDESAAN SEJAHTERA

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusinya cukup besar dalam menghasilkan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Perkembangan industri pengolahan CPO dan turunannya di Indonesia adalah selaras dengan pertumbuhan areal perkebunan dan produksi kelapa sawit sebagai sumber bahan baku. Sampai tahun 2011 luas perkebunan kelapa sawit di Riau mencapai 2.103.175 ha dengan produksi TBS sebesar 36.809.252 ton.
Dampak dari investasi kelapa sawit di pedesaan telah membawa pengaruh ekonomi bagi masyarakat pedesaan. Pada tahun  2012 angka multiplier effect ekonomi di pedesaan sebesar 3.48 yang berarti setiap investasi Rp 1 akan menyebabkan jumlah uang beredar sebesar Rp 3,48. Investasi subsektor perkebunan telah dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Kondisi ini juga berdampak terhadap daya beli masyarakat, sehingga menyebabkan mobilitas barang dan orang juga meningkat.
Selama periode 2009-2012 masyarakat pedesaan menikmati tingkat kesejahteraan yang tinggi. Selama periode tersebut harga TBS di tingkat petani cukup menguntungkan, dari sisi lain produksi kebun juga meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Dampak dari kenaikan harga dan peningkatan produksi petani, tahun2012 indek kesejahteraan petani di pedesaan bernilai positif yakni sebesar 0,43. Indek ini menunjukkan terjadinya peningkatan kesejahteraan petani dari periode sebelumnya sebesar 43%.
Diprediksi pada tahun 2013 indek kesejahteraan di pedesaan akan mengalami peningkatan, hal tersebut didukung oleh semakin tingginya animo masyarakat terhadap usahatani kelapa sawit. Dari sisi lain luas areal perkebunan dan produksi mengalami peningkatan. Dengan bercermin pada keadaan tahun sebelumnya, maka kontribusi subsektor perkebunan terhadap Produk Domestik Regional Brutoko (PDRB) semakin meningkat. Hal tersebut akan memberikan indikasi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Riau. Pada tahun 2013 ekonomi Riau akan tumbuh diatas 8,0%. Apabila pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dibidang kelapa sawit, terutama pengembangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan produk turunannya, maka diprediksi pertumbuhan ekonomi wilayah Riau diatas 8,2%. Jika berasumsi terhadap indikator tahun 2012, maka pertumbuhan ekonomi Riau banyak ditopang oleh ekonomi pedesaan terutama subsektor perkebunan. Salahsatunya peran kegiatan kelapa sawit. Usahatani kelapa sawit telah meningkatkan jumlah uang beredar di pedesaan. Kondisi ini menciptakan dayabeli dan meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa di pedesaan. Secara sinergi aktivitas ini merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah.

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP
Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Lembaga Penelitian Universitas Riau